Hai sobat pencinta ikan, saat ini kita akan membahas mengenai budidaya ikan hias air tawar. Sebelumnya apakah ada yang sudah pernah membudidayakan ikan? Kalau saya sudah pernah membudidayakan beberapa jenis ikan konsumsi seperti lele. Nah untuk saat ini saya akan lebih memfokuskan pada usaha pemijahan ikan hias air tawar yang berkembang biak dengan beranak.
Ikan hias dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan akuarium. Ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam budidaya ikan hias air tawar kita harus memperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda.
Pemijahan ikan hias biasanya dimulai dengan pemilihan induk. Bagaimanakah induk ikan yang akan digunakan untuk pemijahan? Tentunya kita harus paham perbedaan antara induk jantan dan induk betina ikan hias air tawar.
Induk Jantan
Induk jantan mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang, tubuhnya rampaing, warnanya lebih cerah, sirip punggung lebih panjang, dan kepalanya besar.
Induk Betina
Induk betina tidak ada gonopodium dibelakang sirip perut, tetapi berupa sirip halus, tubuhnya gemuk, warnanya kurang cerah, dan sirip punggung biasa.
Kualitas air merupakan aspek penting dalam pemijahan ikan hias air tawar. Analoginya kalau kita ingin anak kita tumbuh sehat, kita harus memperhatikan pola makan dan kebersihan lingkungan. Demikian juga halnya pada ikan. Air yang digunakan untuk pemijahan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih. Suhu air berkisar antara 15-27°C. pH yang disukai agak basa, yaitu berkisar 7-8. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN
Induk yang berkualitas merupakan faktor penting dalam pemijahan. Gunakanlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasangsepasang. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4-5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan. Setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5-7 cm) dapat diberi makanan cuk. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
Air merupakan parameter penting dalam pemijahan. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2-3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10-20% dapat diganti dengan air yang baru.
Bagaimana sobat pencinta ikan hias? Apakah sudah ada gambaran mengenai budidaya ikan hias air tawar? Jika ada yang tertarik untuk melakukan pemijahan ikan hias silahkan langsung praktekkan. Namun dalam praktek tentunya ada hal-hal diluar kendali kita. Kita harus selalu siap siaga untuk mengantisipasi hal tersebut.