Laut memberikan sumber daya alam yang bermanfaat untuk kita. berbagai jenis ikan tersedia di laut untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia. Bukan hanya untuk pangan, laut juga menyediakan sumber energi untuk manusia misalnya minyak bumi. Namun sekarang ini terdapat permasalahan yang harus dicari solusinya yaitu semakin menipisnya sumber minyak mentah.
Laut kembali menunjukkan manfaatnya bagi manusia untuk masa depan yang lebih cerah. Salah satunya adalah menyediakan rumput laut yang mampu diproduksi menjadi biofuel.
Energi terbarukan menjadi solusi terdepan untuk mengatasi semakin berkurangnya ketersediaan bahan bakar minyak. Penelitian tentunya sudah banyak dilakukan. Alangkah bagusnya jika semakin banyak opsi yang ditemukan. Setidaknya dari sekian banyak opsi, ada satu yang nantinya menjadi energi terbarukan untuk masa depan.
Khanh-Quang Tran adalah salah satu peneliti yang menekuni produksi biofuel. Beliau melakukan penelitian untuk melihat potensi makroalga (rumput laut) sebagai sumber biofuel. Tran memanaskan campuran Laminaria saccharina menggunakan teknik fast hydrotermal liquefaction. Hasilnya adalah Yield yang dihasilkan mencapai 79%. Yield yang tinggi dibandingkan menggunakan yeknik biasa dari spesies yang sama. Terobosan yang dilakukan oleh Tran adalah dengan menggunakan teknik rapid heating.
Penelitian yang dilakukan oleh Tran telah dipublish pada jurnal Quang-Vu Bach, Miguel Valcuende Sillero, Khanh-Quang Tran, Jorunn Skjermo. Fast hydrothermal liquefaction of a Norwegian macro-alga: Screening tests. Algal Research, 2014; DOI: 10.1016/j.algal.2014.05.009