22 April 2012

Spirulina : Manfaat Yang Disediakan Alam

Alangkah kayanya perairan kita, memiliki sumber-sumber makro dan mikronutrien yang melimpah. Kita tidak perlu berjalan jauh untuk menemukan manfaat yang diberikan oleh alam. Alam telah menyediakan untuk kita. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah Spirulina, organisme kecil yang memiliki manfaat besar. Ada yang tidak setuju? mari kita lihat kajian mengenai spirulina.


Spirulina merupakan salah satu mikroalga. Mikroalga jenis ini berserabut, filamen bercabang, jarang soliter (mengambang bebas), biasanya dalam gugus dan menutupi substrat, bersentuhan satu sama lain. Sepesies ini terdiri dari sel-sel silinder, biasanya tidak terlihat pada mikroskop cahaya. Proses pembelahan dirinya berbentuk melintang, tegak lurus terhadap sumbu panjang dari sebuah trikoma (Kawaroe et al 2010). 

Klasifikasi Spirulina spp (Kawaroe et al. 2010) adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Bacteria
Sub kingdom : Negibacteria
Filum : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Sub kelas         : Synechococcophycideae
Orde : Pseudanabaenales
Famili : Pseudanabaenaceae
Sub famili         : Pseudanabaenoideae
Genus : Spirulina


Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kawaroe et al. (2009) dalam Kawaroe et al. (2010), asam lemak yang dikandung oleh Spirulina sp. diantaranya adalah asam kapriat (0,07%), asam laurat (3,08%), Asam myristat (2%), asam stearat (3,5%), asam palmitat (17,28%), asam oleat (22,58%), asam palmitoleat (0,24%), dan asam linoleat (9,93%) .

Setyaningsih et al. (2011) melakukan penelitian untuk membandingkan komposisi kimia Spirulina fusiformis pada umur panen yang berbeda. Umur panen yang diteliti adalah saat Spirulina fusiformis berumur 18 hari dan 32 hari. Berikut disajikan perbandingan komposisi kimia Spirulina fusiformis pada umur panen yang berbeda ( % bobot kering).

Tabel 1. Perbandingan komposisi kimia Spirulina fusiformis pada umur panen yang berbeda
Komposisi Kimia
Umur panen 18 hari
Umur panen 32 hari
Protein
52,72
55,22
Karbohidrat
17,19
21,32
Lemak
8,47
8,67
Abu
6,24
9,57

Asam amino Spirulina fusiformis terdiri atas sembilan asam amino esensial dan delapan asam amino non esensial. Asam amino esensial yang terkandung di dalamnya yaitu lisin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, histidin, dan arginin. Sedangkan asam amino non esensial yang terdapat pada Spirulina fusiformis adalah asam aspartat, asam glutamat, glisin, serin, alanin, prolin, tirosin, dan sistein. Asam amino yang mendominasi, yaitu asam aspartat, asam glutamat, serin, arginin, alanin, valin, leusin. Kandungan total asam amino Spirulina fusiformis pada umur panen 18 hari dan 32 hari masing-masing sebesar 163,3 mg/g dan 181,1 mg/g (Setyaningsih et al. 2011).

Spirulina fusiformis mengandung pigmen fikosianin dan klorofil. Penelitian Setyaningsih et al. (2011) menyatakan kandungan fikosianin Spirulina fusiformis yang dikultivasi pada media pupuk dan dipanen pada umur panen 18 hari sebesar 5,5 %, sedangkan pada umur panen 32 hari sebesar 4,68 %. Kandungan klorofil pada umur panen18 hari sebesar 0,47 %, sedangkan pada umur panen 32 hari sebesar 0,43 %.

Spirulina merupakan salah satu mikroalga yang telah banyak dimafaatkan. Mikroalga ini telah banyak diteliti dan telah diolah menjadi beberapa produk yang komersil. Spirulina memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dari Spirulina platensis mungkin terjadi karena kontribusi komponen flavonoid, β carotene, vitamin A, dan α tocopherol. Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2007) menyebutkan kandungan flavonoid pada ekstrak Spirulina platensis 85,1 g/kg, kandungan β carotene sebesar 77,8 g/kg, kandungan vitamin A sebesar 113,2 g/kg, dan kandungan α tocopherol sebesar 3,4 g/kg.



Beberapa jenis mikro algae juga memiliki potensi untuk menghasilkan balian bioaktif. Sebagai contoh Spirulina mengandung pycocyanin di dalam selnya Bahan tersebut telah diproduksi secara komersial oleh Dai Nippon Ink Co dengan merk dagang" Lina Blue" Spirulina juga memiliki kandungan lengkap vitamin dan mineral. Kandungan kalsiumnya tiga kali lebih tinggi dibanding susu hewani, dan zal besinya tiga kali lebih besar dibanding bayam (USDA, 2000 dalam Dahuri 2011). Spirulina mengandung juga bahan bioaktif berupa anti oksidan yang berasal dari tiga pigmen yang kaya protein yaitu phycosianin, klorofil dan zeasan-lin. Phycosianin yang merupakan antioksidan larut air, berkhasiat untuk menunjang kesehatan hati dan ginjal. Zeasantin berkhasiat untuk kesehatan mata, dan klorofil adalah antioksidan yang bersifat antikanker dan antiracun Kini produk suplemen kesehatan (healty food) yang berasal dari algae hijau scpeni Spirulina dan Chlorella dengan segala keunggulannya (mampu menurunkan kolesterol dan lipida darah, dll) telah mampu diproduksi dengan sukses di seluruh dunia dengan barmacam merk dagang seperti "Sunchlorella dan Spirulina Pacifica" yang sudah diproduksi secara massal di Hawaii, AS (Dahuri 2011).

Spirulina memiliki aktivitas antioksidan, Spirulina juga memiliki kandungan lengkap vitamin dan mineral, dan memiliki pigmen yang menarik

Cyanobacterium Spirulina platensis dimanfaatkan karena kandungan nutrisi dan mungkin efek obantnya. Penelitian dilakukan oleh Colla et al. (2007) untuk melihat pengaruh suhu dan kandungan nitrogen terhadap biomassa dan komponen neutraceutical. Penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan bahwa suhu memberikan pengaruh pada produksi biomassa, protein, lemak, dan fenol oleh Spirulina platensis. Suhu 35 oC memberikan efek negatif pada produksi biomassa, tetapi memberikan efek positif pada produksi protein, lemak, dan fenol. Komponen tertinggi diperoleh pada suhu 35 oC dan 1.875 g/l sodium nitrat atau 2.500 g/l sodium nitrat. Kultivasi pada suhu 35 oC digunakan jika ingin memperoleh Spirulina platensis dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Produksi biomassa tertinggi diperoleh pada suhu 30 oC.

Cyanobacterium Spirulina platensis adalah sumber klorofil yang menarik. Pigmen ini biasanya digunakan untuk pewarna alami makanan, kosmetik, dan pharmaceutical. Pigmen klorofil memberikan warna hijau yang menarik dan merupakan pigmen hijau daun yang berguna saat fotosintesis. Penelitian yang dilakukan oleh Yagui et al. (2004) menemukan bahwa kultivasi Spirulina platensis pada media urea dengan konsentrasi 500 mg/l dengan intensitas cahaya 3500 lx memberikan keseimbangan antara pertumbuhan sel dan konsentrasi klorofil pada biomassa. Pertumbuhan biomassa Spirulina platensis yang lebih baik ditemukan pada kultur dengan menggunakan urea dibandingkan KNO3.

Pigmen yang dimiliki oleh Arthrospira (Spirulina) platensis antara lain klorofil, fikosianin, lutein, dan β karoten. Leema et al. (2010) melakukan penelitian pengaruh kultur dengan air laut yang berbeda pada kandungan beberapa pigmen Arthrospira (Spirulina) platensis. Berikut disajikan tabel yang menunjukkan biomassa dan kandungan pigmen S. platensis.