Rumput laut adalah tanaman tingkat rendah berbentuk thallus (Thallophyta) yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Rumput laut termasuk jenis ganggang (algae) yang hidup di laut. Umumnya alga dapat dikelompokkan menjadi empat berdasarkan pigmen yang dikandungnya yaitu Chlorophyceae (Alga hijau), Cyanophyceae (alga hijau biru), Rhodophyceae (alga merah), dan Phaeophyceae (alga coklat). Alga hijau dan alga hijau biru banyak yang hidup dan berkembang di air tawar, sedangkan alga merah dan alga coklat ditemukan sebagai habitat laut. Kelompok inilah yang lebih banyak dikenal sebagai rumput laut atau seaweed (Winarno 1996). Syarat mutu rumput laut dapat dilihat pada tabel berikut.
Mutu rumput laut juga telah di atur dalam SNI. Komponen pengotor rumput laut contohnya adalah benda asing. Benda asing adalah semua benda yang tidak termasuk rumput laut, antara lain: garam, pasir, karang, kayu, ranting, dan rumput laut jenis lain (BSN 1998). Bau makanan banyak menentukan kelezatan bahan makanan tersebut. Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk uap, dan molekul-molekul komponen bau tersebut harus sempat menyentuh silia sel olfaktori, dan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls listrik oleh ujung-ujung syaraf olfaktori (Winarno 1992).
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan yang dapat mempercepat kebusukan dan menentukan tingkat kerentanan dari bahan pangan tersebut (Purwaningsih et al 2008).
Sumber :
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1988. Rumput laut Kering. http://bsn.go.id/sni/syarat_rumputlautkering/. [8 April 2009]
Purwaningsih et al. 2008. Pengantar Praktikum Biokimia Hasil Perairan. Bogor : Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Winarno F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia.
Winarno F.G. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.